Gunung Rinjani merupakan salah satu gunung favorit para pendaki, dan mencapai puncaknya merupakan kepuasan dan kebanggaan tersendiri.
Selain Gunung Semeru, Gunung Rinjani sering disebut-sebut sebagai salah satu gunung wajib untuk didaki bagi para petualang.
Selain untuk bertemu dengan Dewi Anjani di puncaknya yang berketinggian 3726 mdpl, pemandangan yang super indah dari atasnya, pesona Danau Segara Anak, serta tantangan yang tersaji di setiap jalur pendakiannya menjadi beberapa alasan kenapa orang penasaran untuk menaklukkan gunung yang terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat ini.
Kali ini SPKA dengan acara Charity and Expedition SPKA Goes to Rinjani menjelajahi keindahan rinjani via Sembalun. Acara diagendakan dilaksanakan pada tanggal 5 sampai dengan 10 Oktober 2024. Acara tersebut di ikuti oleh 55 peserta utusan DPD se Jawa Sumatera.
Dalam exspedisi tersebut Juga di laksanakan santunan kepada anak anak yatim di wilayah desa sembalun.
Pendaki dimemulai perjalanan dari Resort Balai Besar TNGR Sembalun, atau Jalur Kandang Sapi. Nantinya, akan ada semacam basecamp Pendakian, tempat pendaki bisa beristirahat.
Perjalanan dilanjutkan dengan naik ojek. Perjalanan menuju Pos 2 yang ditempuh sekitar 2 jam, bisa dipangkas menjadi hanya setengah jam saja. Selanjutnya perjalanan dari pos 2 ke pos 3 ditempuh sekitar 3 jam. Pos 3 ke pos ekstra sekitar 1,5 Jam. Dilanjutkan ke pos plawangan sembalun sekitar 2,5 jam. Dari plawangan ke camp asekitar 30 menit. Di sini pendaki istirahat untuk persiapan summit Attack esoknya. Normalnya dari camp ke puncak sekitar 5-7 jam. Dan inilah bagian terberat dari pendakian Rinjani. Jalur menuju puncak ternyata lebih menanjak dibanding Bukit Penyesalan. Bahkan, sebelum sampai di jalur tepi kaldera menuju puncak. Kita akan melewati jalur legendaris, Inilah jalur “Letter E” Rinjani yang bentuknya sekilas berbentuk seperti huruf E, bagian paling terjal di jalur menuju puncak.
Setiap petualangan ada rintangan yang, begitu juga pada expedisi SPKA batch 3 ini. dikarenakan faktor cuaca yang tidak memungkinkan, tim summit tidak dapat meneruskan sampai puncak. Bagaimanapun keselamatan adalah yang paling penting. Bukankan tujuan mendaki bukan sekedar puncak, turun dengan selamat lebih utama. Berangkat sehat, pulang selamat.
Selanjutnya tim meneruskan kegiatan di camp danau Segara Anak.